Daribanyak faktor yang ada dan sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis yang paling mendominasi adalah karena keserakahan Raja Louis XVI dan Maria Antoinette Pernyataan berikut yang bukan merupakan faktor penyebab terjadinya Revolusi Perancis adalah Dilihat : 38,154 Cat : Sejarah,2015 0 Komentar. Penyebab Revolusi Perancis Banyak Menurutensiklopedia, berikut adalah sebab -sebab umum terjadinya revolusi perancis , kecuali? pengaruh opini pembaharuan aufklarung dan renaisance. Lihat juga kunci jawaban pertanyaan berikut: Salah satu penyebab meletusnya Revolusi Rusia adalah kekalahan perang Rusia yang memicu ketidakpercayaan kepada pemerintah pada tahun 1905 yaitu melawan? 2 Berikut ini yang bukan merupakan penyebab revolusi prancis adalah? a. pemerintahan Raja Louis XVI yang sewenang-wenang b. Pemungutan pajak yg terlalu memberatkan rakyat c. defisit keuangan negara akibat sifat boros dari keluarga kerajaan d.kebijakan raja yg memihak rakyat e. Adanya madam defisit marie antoinette 2 Lihat jawaban Iklan Dilansirdari Encyclopedia Britannica, berikut ini yang bukan merupakan penyebab revolusi prancis adalah kebijakan raja yang memihak rakyat. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Perang Revolusi Amerika terjadi pada tahun 1775-1783 yang dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Amerika. Utamadari krisis tersebut adalah terlibatnya Perancis di dalam perang Tujuh tahun dan perang revolusi Amerika. Pada saat pemerintahan Raja Louis XVI menteri keuangan perancis yang saat itu dijabat oleh Turgot.Dipecat pada bulan Mei 1776 di karenakan gagal melaksanakan keungan Perancis guna membebaskan krisis keuangan Perancis pada saat itu. Jawaban D. Sistem pemungutan suara di parlemen Perancis yang selalu mengutamakan hak rakyat kecil (kelas III) Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut ini yang bukan menjadi penyebab terjadinya revolusi perancis adalah sistem pemungutan suara di parlemen perancis yang selalu mengutamakan hak rakyat kecil (kelas iii). PenyebabRevolusi Perancis Berikut ini terdapat beberapa penyebab revolusi perancis, yaitu sebagai berikut: Pemerintahan Monarkhi Absolut Pemerintahan absolut di Perancis diawali pada masa raja Henry IV Navare 1589-1610 dilanjutkan oleh Louis XIII sejak 1610-1643. Berikutini yang bukan merupakan faktor pemicu meletusnya Revolusi Rusia tahun 1917 adalah . A. adanya aliran-aliran yang menentang Tsar B. kekalahan Rusia dalam Perang melawan Jepang Penyebabterjadinya revolusi Sebelum terjadinya Revolusi Perancis, sistem kehidupan yang mengatur masyarakat berjalan sangat buruk. Dalam berbagai bidang kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomi berlangsung pada situasi yang tidak adil dan kacau. Kekuasaan raja yang absolut Berikutini yang bukan merupakan penyebab Revolusi Prancis adalah? Pemerintahan Raja Louis XVI yang sewenang-wenang terhadap rakyat Prancis; Pemungutan pajak yang terlalu memberatkan rakyat; Defisit keuangan negara akibat sifat boros dari keluarga kerajaan; Kebijakan raja yang memihak rakyat; Adanya madam defisit yaitu Marie Antoinette 77 Berikut ini yang bukan merupakan profesi sosiologi adalah.. (A) perencana (B) konsultan kebijakan (C) pendidik (D) pelaksana proyek (E) pekerja sosial Seorang sosiolog dapat berperan sebagai perancang program atau perencana, konsultan kebijakan, pendidik, dan pekerja sosial. Pelaksana proyek tidak termasuk profesi sosiologi. (D REVOLUSIPrancis merupakan salah satu dari revolusi besar dunia yang mengubah tatanan kehidupan masyarakat terutama untuk masyarakat Prancis. Peristiwa itu terjadi pada 1789-1799. Penyebab terjadinya peristiwa ini adalah adanya ketidakpuasan terhadap rezim. Rezim Ancien adalah suatu sistem aristokratik di Prancis di bawah pemerintahan dinasti Valois dan Bourbon pada abad ke-14 sampai abad ke-18. Secaraumum penyebab revolusi Perancis terdiri atas beberapa faktor. Berikut ini sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis. a. Ketidakadilan dalam bidang politik dan ekonomi Masyarakat Perancis pada waktu itu terbagi atas tiga golongan: Golongan I terdiri atas kaum bangsawan dan raja yang bebas pajak bahkan berhak memungut pajak. Berikutini yang bukan merupakan penyebab terjadinya revolusi perancis adalah. Sebutkan dan berikan cirinya masing masing. Dalil al quran dibawah ini yang termasuk dasar hukum larangan pembunuhan. Postingan populer contoh soal bahasa inggris kelas x semester 1 kurikulum 2013 beserta jawabannya pilihan ganda part 2. Berikut ini merupakan Pernyataanberikut yang bukan merupakan faktor penyebab terjadinya Revolusi Perancis adalah . a. berkembangnya paham rasionalisme b. pemerintahan yang buruk c. pengaruh revolusi Rusia d. munculnya paham romantisme e. pengaruh perang kemerdekaan Amerika Jawaban : C 5. muMprOh. Sejarah Revolusi Perancis Revolusi Perancis merupakan periode sosial radikal dan pergolakan politik di Prancis yang mempunyai dampak abadi pada sejarah Prancis, dan lebih luas lagi, terhadap Eropa secara keseluruhan. Monarki absolut yang telah memerintah Prancis selama berabad-abad runtuh dalam waktu tiga tahun. Orang-orang Prancis mengalami transformasi sosial politik epik; feodalisme, aristokrasi, dan monarki absolut dihancurkan oleh kelompok-kelompok politik kiri radikal, oleh massa di jalanan, dan oleh komunitas petani pedesaan. Gagasan-gagasan lama yang terkait dengan tradisi dan hierarki monarki, aristokrat, dan Gereja Katolik tiba-tiba digulingkan dan digantikan oleh prinsip-prinsip baru kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan. Ketakutan akan penggulingan itu menyebar ke monarki-monarki lain di seluruh Eropa, yang berusaha memulihkan tradisi monarki lama untuk mencegah pemberontakan rakyat. Konflik antara pendukung dan penentang Revolusi berlanjut sepanjang dua abad selanjutnya. Latar Belakang Lahirnya Revolusi Perancis Para bangsawan memainkan peran yang sangat penting dalam bidang politik, jadi semuanya ditentukan oleh kaum bangsawan sementara raja hanya mengizinkannya. Ketidakadilan dalam politik dapat dilihat dari pemilihan pegawai pemerintah berdasarkan keturunan dan bukan berdasarkan profesi atau keahlian. Ini menyebabkan administrasi negara kacau dan mengakibatkan korupsi. Ketidakadilan politik lainnya tidak memungkinkan komunitas kecil untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemerintah. Proses Sejarah Revolusi Perancis Para bangsawan memainkan peran yang sangat penting dalam bidang politik, jadi semuanya ditentukan oleh kaum bangsawan sementara raja hanya mengizinkannya. Ketidakadilan dalam politik dapat dilihat dari pemilihan pegawai pemerintah berdasarkan keturunan dan bukan berdasarkan profesi atau keahlian. Ini menyebabkan administrasi negara kacau dan mengakibatkan korupsi. Ketidakadilan politik lainnya tidak memungkinkan komunitas kecil untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemerintah. Lemahnya Wibawa Raja Perancis Raja-raja Prancis yaitu Louis XV dan XVI menyadari ada masalah keuangan negara bisa diatasi jika setiap orang atau kelompok membayar pajak. Namun, karena mereka tidak memiliki wewenang untuk mengambil tindakan terhadap kelompok I dan II, kelompok tersebut masih memiliki hak khusus dan bebas dari pajak. Munculnya Filsuf-filsuf Pembaharu Pada pertengahan abad ke-18, penulis dan filsuf terkenal muncul. Tulisan-tulisan yang mereka buat menyentuh kelemahan dan kesalahan pemerintah, seperti ketidakadilan sosial, politik dan ekonomi. Tokoh-tokoh pembaharu tersebut meliputi Montesquieu, yang menulis buku berjudul Lesprit des Lois Jiwa Undang-undang yang menjelaskan sejarah hukum dan peraturan pemerintah bersama dengan kekuatan dan kelemahan mereka. Inti dari buku ini menjelaskan kekuatan negara dibagi menjadi tiga kekuatan, yaitu legislatif, eksekutif dan peradilan yang dikenal sebagai Trias Politica. Voltaire, seorang tokoh pembaharu yang kritis terhadap pemerintah. Dia mengkritik peraturan negara dan menyatakan bahwa pemerintahan Raja Louis XVI bukanlah pemerintahan yang demokratis tetapi pemerintahan otokratis yang berpusat pada kekuasaan raja. Dalam hal ini raja menjalankan pemerintahan bukan untuk kepentingan rakyat tetapi untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Rousseau, seorang filsuf yang menaruh perhatian pada implementasi kedaulatan dan kesetaraan rakyat dan menganjurkan agar Prancis menerapkan sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk gagasan ini ia dianggap sebagai “Bapak Demokrasi Modern”. Kelahiran Revolusi Perancis Penyerangan ke Penjara Bastille Seperti disebutkan di atas, salah satu alasan Revolusi Prancis adalah masalah keuangan. Sebagai tindak lanjut dalam mengatasi masalah keuangan, Raja Louis XVI mencoba menerapkan pajak pada Kelompok I dan II. Namun tindakan ini gagal karena tidak disetujui oleh kaum bangsawan. Kelompok ini berpendapat bahwa semua pajak baru yang akan diterapkan harus disetujui oleh Estates General atau Badan Legislatif yang merupakan badan perwakilan dari tiga kelompok Perancis. Masyarakat Prancis berharap Estates General bisa berperan dalam kehidupan politik di Prancis. Tetapi, di tubuh Estates General ada ketidaksepakatan tentang pemungutan suara di antara tiga kelompok. Kelompok I dan II ingin memilih berdasarkan kelompok mereka perkebunan. Sementara kelompok III menyadari bahwa ada jauh lebih banyak angka dan perlu pemungutan suara untuk dilakukan secara individual. Perselisihan berakhir dengan pengusiran anggota kelompok III dari tempat pertemuan sidang oleh Louis XVI. Grup III akhirnya bersidang di lapangan tenis tertutup jeu de pume. Di tempat itu mereka membentuk Majelis Nasional atas saran Abbe Syies pada 17 Juni 1789. Ini dianggap sebagai awal dimulainya Revolusi Perancis. Tuntutan Dewan Nasional menuntut peran politik besar dalam pemerintahan dan pengakuan hak-hak mereka dan meminta pembentukan undang-undang atau konstitusi untuk Prancis dengan sumpah Jeu de Paume. Pada 9 Juli 1789, Dewan Nasional Konstituante dibentuk, yang terdiri dari perwakilan semua kelompok yang bertugas merancang konstitusi. Kelahiran lembaga ini menunjukkan posisi dan otoritas lemahnya kedudukan dan kewibawaan Raja Louis XVI dari Assembly National. Bastille ialah benteng kota Paris yang dibangun pada tahun 1300. Benteng itu diubah menjadi penjara bagi tahanan politik yang membahayakan kekuasaan raja. Serangan terhadap penduduk Prancis di penjara Bastille dimotivasi oleh berita tentang mengumpulkan pasukan kerajaan untuk membubarkan Dewan Nasional dan melawan revolusi. Alasan lain untuk invasi populasi penjara Bastille adalah bahwa raja bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat, rakyat ingin menghancurkan simbol kekuasaan raja, rakyat ingin membebaskan para pemimpin politik dan pemimpin di penjara dengan total 7 orang. Melalui deklarasi ini rakyat Perancis mempunyai hak untuk kebebasan merdeka, hak milik, hak keamanan dan hak untuk perlindungan dari tindakan kekerasan. Dalam deklarasi ini juga dinyatakan bahwa semua orang memiliki kesetaraan di hadapan hukum, memiliki hak untuk berbicara, memilih agama dan kebebasan pers. Inti dari deklarasi ini mengacu pada ajaran Rousseau yang berisi prinsip-prinsip kedaulatan rakyat, kemerdekaan, persaudaraan, dan kesetaraan. Penyebab Revolusi Prancis Salah satu penyebab meletusnya Revolusi Prancis merupakan masalah keuangan yang dikarenakan pengeluaran berlebihan oleh raja-raja Prancis di 1600-1700-an. Untuk mengatasi masalah ini, raja Prancis menggunakan sistem pajak untuk rakyatnya. Namun, sistem pajak yang digunakan tidak mampu memberikan keadilan bagi rakyatnya. Grup I dan II bebas pajak. Beberapa borjuis kaya juga bebas pajak dengan membeli lisensi bebas pajak, sementara kelompok III, yaitu petani dan buruh, dikenakan semua jenis pajak termasuk pajak mereka sendiri, pajak penghasilan, pajak tanah dan rumah, pajak garam, dan pajak anggur. Dampak Revolusi Prancis Secara politis Revolusi Prancis telah menghasilkan perkembangan liberalisme yang membutuhkan demokrasi dan kebebasan individu, kelahiran republik yang demokratis, munculnya tindakan revolusioner untuk menentang penguasa absolut. Prancis yang semula absolut kekuasaan raja tak terbatas menjadi negara demokratis negara yang memiliki undang-undang dan memiliki Dewan Perwakilan Rakyat. Revolusi ekonomi Perancis sudah meyebabkan penghapusan sistem pajak feodal, pengembangan industri modern, keluarnya sistem perdagangan bebas dan keadilan dalam sistem perpajakan. Revolusi Perancis sosial-budaya telah mengakibatkan penghapusan feodalisme, munculnya kelas baru orang-orang tanpa kelas, upaya untuk mendistribusikan pendidikan dan pengajaran, keberadaan kebebasan beragama, dan langkah-langkah yang diambil oleh banyak negara lain. Demikian penjelasan artikel diatas tentang Sejarah Revolusi Perancis Beserta Proses, Dampak Dan Penyebabnya semoga dapat bermanfaat untuk seluruh pembaca Baca Juga Sejarah Organisasi Papua Merdeka Dilarang Di Indonesia Dan Perkembangannya Sejarah Peradaban Babilonia Serta Dinasti, Seni Rupa Dan Asal Usulnya Sejarah Perbudakan Di Indonesia Serta Contoh Dan Penyebabnya Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari - Revolusi Perancis yang terjadi antara 1789-1799 memang diwarnai banyak teror dan pertumpahan darah. Namun, gerakan ini berhasil mengakhiri pemerintahan monarki absolut yang diterapkan di Perancis selama berabad-abad dan mewujudkan cita-cita rakyatnya, yaitu penegasan kebebasan manusia. Revolusi Perancis bahkan tidak hanya membawa pengaruh bagi rakyat Perancis sendiri, tetapi juga berdampak pada perkembangan kehidupan sosial, politik, serta ekonomi di Eropa dan seluruh ini dampak Revolusi Perancis bagi dunia dalam berbagai bidang. Bidang politik Berkembangnya paham liberalisme dan nasionalisme ke berbagai penjuru dunia Lahirnya konsep demokrasi dan republik sebagai perkembangan dari semboyan Revolusi Perancis kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan Dihapuskannya sistem monarki absolut dan diganti dengan sistem monarki konstitusional Undang-undang sebagai kekuasaan tertinggi dalam tata pemerintahan Lahirnya aksi-aksi revolusioner yang membela kepentingan rakyat Mendorong terjadinya pergolakan di beberapa negara, seperti Revolusi Rusia, revolusi budak di Karibia, dan masih banyak lainnya Baca juga Semboyan Revolusi Perancis Liberté, Egalite, Fraternité Bidang ekonomi Penghapusan pajak feodal Petani menjadi pemilik tanah Perkembangan kapitalisme dan industrialisasi Dihapusnya sistem gilde dalam perdagangan dan diganti dengan sistem ekonomi bebas Bidang sosial Penghapusan sistem kelas dalam masyarakat dan disusun sistem baru tanpa kelas Menurunnya jumlah feodalisme di dunia Berkembangnya pendidikan dan pengajaran di seluruh lapisan masyarakat Berkembangnya perjuangan menegakkan hak-hak asasi manusia Dampak Revolusi Perancis bagi Indonesia Revolusi Perancis telah mengilhami perjuangan bangsa-bangsa terjajah di Afrika dan Asia, termasuk Indonesia. Nasionalisme di Indonesia muncul sebagai akibat dari penindasan yang dilakukan oleh negara-negara imperialisme Barat. Pelaksanaan politik etis telah memberikan kesempatan pendidikan kepada penduduk bumi putera, walaupun dalam lingkup pendidikan ini kemudian mendorong munculnya golongan baru, yaitu golongan terpelajar yang menjadi pelopor pergerakan nasional. Melalui pendidikan itu pula, kaum terpelajar dapat mengikuti perkembangan pemikiran bangsa-bangsa Barat. Mereka mempelajari berbagai ide dan paham-paham baru yang berkembang di Eropa pada waktu itu, seperti liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme. Dalam masa pergerakan nasional, azas-azas demokrasi seperti yang diperjuangkan rakyat Perancis dicoba untuk digerakkan oleh kaum bumi putera dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Referensi L. Santoso 2017. Para Penggerak Revolusi. Yogyakarta Laksana. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Revolusi Perancis adalah sebuah gerakan masyarakat pertama di Eropa yang menentang kedudukan monarki absolut yang sudah berlangsung berabad-abad. Peristiwa ini setidaknya berlangsung dari tahun 1789 dengan diadakannya Etats Generaux, sebuah forum yang berisi kalangan aristokrat, gereja, dan masyarakat biasa di bawah pimpinan raja. Revolusi kemudian mampu menggulingkan kekuasaan Louis XVI, memenangkan pertempuran di wilayah-wilayah sekitar, dan menegakkan sistem pemerintahan yang baru dan otentik. Revolusi Perancis berjalan dengan penuh pengorbanan, merupakan masa terpenting dalam sejarah Perancis bahkan bagi perubahan sejarah Eropa dan dunia. Ide-ide dan ciptaan selama Revolusi Perancis seperti penerapan konsep demokrasi, hak-haki asasi manusia, dan sistem metrik, hingga saat ini masih berpengaruh di seluruh dunia. Latar Belakang Revolusi Perancis Raja Louis XVI naik tahta pada tahun 1774, di tengah kekacauan ekonomi di Perancis. Dalam kondisi itu, Louis masih melanjutkan dukungannya terhadap Perang Kemerdekaan Amerika melawan Inggris. Pajak dibebankan secara luar biasa kepada masyarakat biasa, sedangkan golongan agamawan dan aristokrat tetap dapat menikmati kehidupan sebagaimana mestinya. Kebencian rakyat terhadap kerajaan dan golongan elit ini juga terinspirasi dari ide “Pencerahan” yang menginginkan perubahan mendasar dari kehidupan bernegara. Rakyat mempertanyakan kembali absolutism kekuasaan raja, aristokrat dan agamawan yang tidak membela rakyat miskin, kebebasan beragama, serta keinginan mewujudkan kesetaraan dalam berbagai sendi kehidupan. Di tengah tekanan keuangan dan amarah rakyat yang tak terbendung ini, Raja Louis XVI memutuskan untuk memanggil forum Etats Generaux. Forum ini bertujuan untuk mendengar pendapat rakyat dari tiga golongan, terkait dengan kondisi yang ada. Meskipun berjumlah besar, pendapat rakyat sebagai etats ketika sering diabaikan oleh raja dan kedua etats lainnya. Assemblee Nationale Majelis Nasional dibentuk pada tahun 1789, melepaskan diri dari Etats Generaux. Gerakan ini kemudian berkembang semakin radikal dalam menentang kalangan elit Proses Terjadinya Revolusi Perancis 1. Masa Dewan Konstituante 1789 – 1791 Majelis Nasional serta mengeluarkan Surat Keputusan 17 Juni yang kemudian ditolak oleh raja dan meminta Majelis Nasional bubar. Majelis Nasional menolak bubar sebelum konstitusi terbentuk dan menamakan diri mereka Constituante. Louis XVI mundur ke Versailles dijaga oleh sekitar prajurit. rakyat Paris yang marah dengan sikap raja kemudian menyerbu penjara Bastille. Penjara ini dianggap sebagai symbol kekuasaan absolut. Ini adalah kerusuhan pertama yang terjadi di Perancis. Dewan Konstituante terus berusaha merancang konstitusi, sampai akhirnya pada tanggal 27 Agustus 1789 diumumkan Declaration des Droits de I’homme et du citoyen pernyataan hak-hak asasi manusia dan warga negara yang menjadi dasar penyusunan konstitusi Perancis. Konstitusi Perancis disahkan oleh Louis XVI dan Perancis menjadi Monarki Konstitusional. Raja kehilangan sebagian besar kekuasaannya dan wajib mendiskusikan kebijakan bersama dengan Majelis Legislatif yang terpilih. 2. Masa Legislatif 1791 – 1792 Setelah konstitusi Perancis disahkan dan Perancis menjadi Kerajaan Konstitusional, Constituante kembali berfungsi sebagai lembaga legislatif. Namun rakyat belum merasakan adanya perbaikan nasib, muncul ketidakpuasan terhadap bentuk yang baru dan menghendaki bentuk Negara republik. Hal ini dikarenakan kekuasaan di samping raja dikuasai oleh kalangan borjuis. Louis XVI yang merasa terancam kemudian berusaha melarikan diri ke Varennes. Rakyat menganggap ini sebuah pengkhianatan dan membawa raja kembali ke Paris. Situasi ini membawa Koalisi Austria-Prussia pada 1792 berperang dengan Perancis. Tujuan serangan ini adalah untuk menghancurkan Revolusi Perancis yang dianggap berbahaya bagi negara absolut, namun serangan ini berhasil dipatahkan. Perancis pun beralih ke pemerintahan baru yang disebut Konvensi Nasional, dimana pimpinan ada di tangan rakyat. 3. Masa Konvensi Nasional 1792 – 1795 Bentuk kerajaan Perancis dihapuskan dan diubah menjadi republic. Kekuasaan legislative dikuasai oleh Konvensi, sementara kekuasaan eksekutif dipegang Komite Keamanan Publik. Ancaman dari Prussia terkait dengan penggulingan monarki dianggap sebagai bentuk persekongkolan Louis XVI dan monarki di Eropa. Tanggal 21 Januari 1793 Louis XVI dieksekusi mati, namun situasi Perancis tidak membaik. Maximilian Robespierre dan merebut pemerintahan dan menegakkan pemerintahan diktator. Masa ini disebut Pemerintahan Teror di mana puluhan ribu orang dieksekusi dengan tuduhan kontrarevolusi tanpa pengadilan yang sesuai. Golongan Jacobin yang banyak dieksekusi oleh Robespierre yang menjatuhkan Robespierre dan mengeksekusinya pada 27 Juli 1794. Tampuk kepemimpinan beralih dengan pelantikan Direktori sesuai Konstitusi baru pada Agustus 1795. 4. Masa Direktori 1795 – 1799 Untuk mengatasi keadaan yang semakin memburuk, kaum borjuis membentuk Dewan Pimpinan Pusat bidang eksekutif yang terdiri atas lima orang direktur yang bermaksud memberikan gambaran mengenai pemerintahan yang demokratis untuk mengatasi keadaan. Kekuasaan baru ini berhadapan dengan royalis dan oposisi dari Jacobin radikal yang tersisa. Pemberontakan terjadi melawan direktori untuk menegakkan kembali monarki. Rakyat perancis mengharapkan seorang pemimpin yang kuat. Napoleon Bonaparte kemudian mencuat karena keberhasilannya mempertahankan kedamaian di Perancis dalam rangka membangun negara baru yang demokratis. Kemenangan demi kemenangan yang diraih dalam berbagai ekspedisi militernya di bawah perintah direktori terutama melawan Austria dan Prussia. Napoleon mampu memperpanjang nafas republic baru di tengah kepungan monarki Eropa yang takut akan penyebaran ide-ide kontra monarki yang berhasil di Perancis. 5. Tumbangnya Revolusi Perancis Kekuasaan Napoleon berkembang semakin besar memunculkan ambisinya untuk mengambil alih kekuasaan. Napoleon kemudian melakukan kup dengan membentuk pemerintahan konsulat. Ia mengangkat dirinya sebagai konsul tingkat satu yang merupakan kepala pemerintahan. Peristiwa ini dinamakan dengan Revolusi Brumaire yang dilancarkan pada 9 November 1799. Republik Perancis memang belum resmi runtuh, namun Napoleon menegakkan pemerintahan yang lebih otoritarian dan sentralistik. Termasuk melancarkan peperangan melawan koalisi monarki Eropa selama bertahun-tahun. Napoleon Bonaparte kemudian mengangkat diri menjadi Kaisar pada tahun 1804, mengakhiri masa republikan Perancis. Meski begitu, Napoleon membentuk lembaga-lembaga jangka panjang yang akan dipergunakan oleh Perancis modern setelah kekacauan pasca revolusi berakhir. Napoleon Bonaparte, melakukan kup melalui Revolusi gambar Dampak Revolusi Perancis Revolusi Perancis merupakan bagian yang sangat penting dalam sejarah Perancis, Eropa, dan Dunia. Peristiwa ini membawa dampak yang abadi dalam memperkenalkan ide-ide demokrasi dan perlawanan terhadap monarki absolut di seluruh dunia. Dampak Bidang Politik Bidang politik tentunya adalah bagian terpenting yang berubah dalam Revolusi Perancis. Perubahan struktur politik dari monarki absolut menuju republik adalah perubahan pertama di Eropa. Menjadi bahan bakar baru bagi ide-ide kesetaraan, paham demokrasi, dan adanya lembaga-lembaga yang mampu menunjang kehidupan masyarakat Perancis. Kondisi ini memunculkan kemungkinan adanya perubahan dari monarki yang di banyak tempat menimbulkan ketidakadilan. Secara politis, Revolusi Perancis berdampak pada penyebaran paham liberal ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Dampak Bidang Ekonomi Revolusi Perancis juga membawa perubahan di bidang ekonomi, salah satunya adalah penghapusan peraturan perdagangan dan pembentukan sistem metrik decimal yang kemudian disepakati sebagai sistem internasional dalam berbagai ukuran fisik. Adanya sistem yang bersifat global ini tentunya memberikan dampak yang sangat positif dalam pergerakan perdagangan internasional. Keuntungan ekonomi yang dimiliki gereja untuk menguasai tanah juga dihapus, petani diberikan hak tersebut sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Dampak Bidang Sosial Dampak sosial yang paling dirasakan adalah menghilangnya stratifikasi sosial serta adanya persamaan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Semboyan Egalite, Fraternite, Liberte yang berarti Kebebasan, Keadilan, dan Persaudaraan menjadi dasar bagi terwujudnya kesetaraan bagi seluruh warga negara Perancis. Pengaruh Revolusi Perancis Bagi Indonesia Revolusi Perancis berdampak besar bagi Indonesia, terutama dengan adanya pembubaran VOC pada tahun 1799. Hal ini bersamaan dengan munculnya Republik Bataaf yang mengambil alih pemerintahan colonial di Hindia-Belanda. Meski status penjajahan masih berlangsung, perubahan seperti masuknya modal swasta, disusunnya UU Agraria tahun 1870, penentangan cultuurstelsel oleh kalangan liberal, serta adanya Politik Etis pada awal abad ke-20 merupakan dampak jangka panjang dari Revolusi Perancis. Ide-ide liberalisme menentang kolonialisasi yang disamakan dengan penjajahan monarki atas masyarakat yang terjadi di masa lampau. Sementara bagi tumbuhnya negara Indonesia baru, Revolusi Perancis memperkenalkan paham demokrasi, nasionalisme, dan persatuan. Terlebih pasca Politik Etis, masyarakat pribumi Hindia-Belanda berlomba-lomba untuk mewujudkan adanya negara baru yang berdaulat dan bebas dari penjajahan Belanda. Termasuk salah satunya melalui perlawanan parlemen dalam Volkskraad dalam rangka mewujudkan revolusi kemerdekaan yang berlandaskan demokrasi. Kontributor Noval Aditya, Alumni Sejarah FIB UI Materi Sejarah lainnya di Kerajaan Kediri Perang Diponegoro Kerajaan Kalingga Pengertian Revolusi Perancis menurut Wikipedia Ensiklopedia adalah masa dalam sejarah Perancis antara tahun 1789 sampai dengan 1799, dimana para demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan memaksa Gereja Katholik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal. Revolusi Perancis yang dalam hal ini terjadi pada periode pada tahun 1789 sampai 1799 telah menimbulkan dampak yang mendalam terhadap perkembangan sejarah modern dunia. Ada beberapa dampak yang diberikan dari Revolusi Perancis terhadap dunia antara lain yaitu Pertumbuhan republik dan demokrasi liberal. Menyebarnya sekularisme. Perkembangan ideologi modern. Dan penemuan gagasan perang total ialah beberapa warisan dari Revolusi Perancis. Sementara itu, peristiwa berikutnya yang juga terkait dengan Revolusi Perancis antara lain yaitu Perang Napoleon, 2 peristiwa restorasi monarki terpisah yaitu Restorasi Bourbon dan Monarki Juli, serta 2 revolusi lainnya pada tahun 1834 dan 1848 yang melahirkan Perancis modern. Lalu bagaimana dampak atau pengaruh Revolusi Perancis di Indonesia..?? Pengaruh Revolusi Perancis Terhadap Indonesia Yang salah satu wilayah yang terkena dampak positif dari terjadinya revolusi Perancis ialah Indonesia. Meskipun pada saat itu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia “NKRI” dan kemerdekaan Indonesia. Belum menemukan jalannya, namun peristiwa Revolusi Perancis telah memberikan inspirasi bagi para tokoh perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Adapun beberapa paham yang turut dijadikan sebagai motor penggerak massa mencari jalan Indonesia dalam kebebasan dan kemerdekaan ialah sebagai berikut Paham Nasionalisme Berdasarkan catatan sejarah yang pernah ada, paham nasionlisme muncul dan berkembang di daratan Eropa. Setelah adanya revolusi Perancis, paham ini menyebar dengan cepat di daratan Asia dan Afrika, tidak terkecuali di Indonesia dalam melawan negara imperialis Barat yaitu Belanda yang telah lama menduduki Indonesia. Boedi Oetomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 merupakan salah satu organisasi nasional yang telah mengikuti paham nasionalisme. Sebagai sebuah organisasi nasional pertama di Indonesia, Boedi Oetomo merupakan pelopor dan penyebar paham nasionalisme diseluruh wilayah Indonesia pada saat itu sehingga bermuculanlah organisasi pergerakan nasional di berbagai wilayah tanah air. Paham Demokrasi Walaupun tidak secara langsung terkena dampak dari terjadinya Revolusi Perancis, namun secara tidak langsung paham demokrasi yang mulai muncul di Indonesia pada abad ke-20 merupakan bukti menyebarnya paham demokrasi ke seluruh penjuru dunia. Hal ini dapat dilihat pada saat pemerintah Hindia Belanda yang pada waktu itu berkuasa di Indonesia memutuskan agar kaum bumi putera wajib militer guna memperkuat keamanan. Mendengar keputusan tersebut, maka Boedi Oetomo mengirimkan wakilnya yaitu Dwidjosewoyo untuk melakukan perundingan dan negosiasi terhadap para pemimpin Hindia Belanda di Indonesia. Dari hasil negosisasi tersebut, maka pemerintah Hindia Belanda tidak jadi memberikan wajib militer bagi penduduk pribumi melainkan diganti dengan pendirian Volksraad yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Hindia Belanda yang diresmikan pada tanggal 16 Desember 1916. Selain itu, adanya sistem parlemen di Indonesia juga merupakan bukti dari pengaruh paham demokrasi yang didengungkan dari Revolusi Perancis. Bentuk perjuangan dan asas yang dianut dalam sistem parlemen tentunya sedikit banyak terinspirasi oleh perjuangan rakyat Perancis pada masa Revolusi Perancis. Dengan adanya paham ini, maka partai-partai politik di Indonesia mulai bergabung dan membentuk wadah baru yang disebut “Gabungan Politik Indonesia GAPI”, dalam perjuangannya GAPI menyerukan bahwa Indonesia berparlemen. Hal ini dilakukan guna menghindari paham fasisme yang pada saat itu sangat meresahkan dunia khususnya pada masa perang dunia II. Paham Persatuan Revolusi Perancis telah menginspirasi bangsa Indonesia untuk menumbuhkan sikap persatuan dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Salah satu bukti awal lahirnya persatuan di Indonesia setelah adanya Revolusi Perancis ialah digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Hal ini diikrarkan oleh para pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 yang dikenal dengan “Sumpah Pemuda”. Sejarah Terjadinya Revolusi Perancis Apakah Anda sudah mengetahui tentang Revolusi Perancis, serta bagaimana kejadian yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Perancis? Di sini penulis akan menjelaskan secara umum dan khusus terjadinya Revolusi Perancis, hingga berakhirnya Revolusi Perancis serta pendapat-pendapat para ahli mengenai Revolusi Perancis. Oleh karena itu, penulis berharap dengan adanya artikel mengenai Sejarah Terjadinya Revolusi Perancis, pembaca dapat lebih mengetahui dan memahami mengenai Revolusi Perancis. Mark dan Engels, 1951 . Penyebab Revolusi Perancis Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Perancis, diantaranya adalah Kemarahan terhadap absolutisme kerajaan. Kemarahan terhadap signeurialisme di kalangan kaun buruh, para petani, dan sampai batas tertentu kaum borjuis. Bangkitnya gagasan-gagasan kaum pencerahan. Utang nasional yang tidak terkendali, yang disebabkan dan diperparah oleh sistem pajak yang tidak seimbang. Situasi ekonomi yang buruk, yang sebagian disebabkan oleh keterlibatan Perancis, dan bantuan terhadap Revolusi Amerika. Kelangkaan makanan di bulan-bulan menjelang revolusi. Kemarahan terhadap hak-hak istimewa kaum bangsawan dan dominasi dalam kehidupan politik oleh kelas profesional yang ambisius. Kebencian terhadap intoleransi agama. Kegagalan Louis XVI menangani gejala-gejala ini secara efektif. Dari banyak faktor yang ada dan sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis yang paling mendominasi adalah karena keserakahan Raja Louis XVI dan Maria Antoinette istri Raja Louis XVI , yang mempergunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadinya. Oleh karena itu, ketika rakyat mengetahui tindakan yang dilakukan oleh rajanya yang sewenang-wenang, rakyat mulai memberontak dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menyerbu penjara Bastille, dan mengambil kebijakan hukuman mati berupa pemenggalan kepada Raja Louis XVI dan istrinya Maria Antoinette. Pada saat menjelang revolusi banyak kerusuhan-kerusuhan yang terjadi yang dilakukan oleh rakyat karena pada saat itu terjadi perebutan kudeta antara rakyat dan rajanya. Terjadinya Perang Revolusi Perancis Tanggal 14 Juli 1789 merupakan puncak kemarahan rakyat yang ditandai dengan penyerbuan dan sekaligus meluluhlantahkan penjara Bastille. Hari itu pula merupakan awal dimulainya revolusi Perancis, yang kelak juga menjadi inspirasi revolusi di sejumlah negara Eropa dan juga revolusi industri. Sebuah era yang menandai hidupnya demokratisasi dalam segala sendi kehidupan. Bastille seakan menjadi hakim yang mewakili ketimpangan sosial. Tak jelas benar apakah revolusi di Iran dan China terinspirasi dari Bastille atau tidak. Bagaimana dengan Indonesia? Menurut seorang ahli sosiologi, Indonesia tidak mempunyai tampang sedikitpun dalam melakukan revolusi. Revolusi di Perancis tak bisa dilepaskan dari sosok Napoleon Bonaparte. Ia terlahir dari keluarga bangsawan, pada tanggal 15 Agustus 1769 di sebuah pulau bernama Corsica. Kecerdasannya, membuat ia melesat cepat di dunia militer. Hampir seluruh daratan Eropa berada dalam genggamannya. Politik, masa menjelang revolusi membawa Perancis secara tak terelakkan ke arah perang terhadap Austria dan sekutu-sekutunya. Sang Raja, kelompok Feuillant, dan Girondin khususnya menginginkan perang. Mereka mengharapkan perang akan menaikkan popularitasnya, mereka juga meramalkan kesempatan untuk memanfaatkan tiap kekalahan, yang hasilnya akan membuatnya lebih kuat. Kelompok Girondin ingin menyebarkan revolusi ke seluruh Eropa. Hanya beberapa Jacobin radikal yang menentang perang, lebih memilih konsolidasi dan mengembangkan revolusi di dalam negeri. Kaisar Austria Leopold II, saudara Marie Antoinette berharap menghindari perang, namun ia meninggal pada tanggal 1 Maret 1792. Perancis menyatakan perang kepada Austria 20 April 1792. Prusia bergabung di pihak Austria beberapa minggu kemudian, maka sejak itu perang Revolusi Perancis telah dimulai. Setelah pertempuran kecil sebagai awal berlangsungnya perang sengit untuk Perancis, maka pertempuran militer yang berarti pada perang itu terjadi dengan adanya Pertempuran Valmy yang terjadi antara Perancis dan Prusia 20 September 1792. Meski hujan lebat menghambat revolusi namun, artileri Perancis membuktikan keunggulannya. Namun, sejak masa itu, Perancis menghadapi huru-hara dan monarki telah menjadi sebagai masa lalu. Berakhirnya Revolusi Perancis Kemudian Revolusi Perancis berhasil ditaklukkan oleh Napoleon Bonaparte, kemudian Napoleon di angkat menjadi kaisar Perancis. Revolusi berhasil menguasai istana, pada tanggal 16 Januari 1793 M. Raja Louis XVI dipenggal dengan pisau Guillotine, kemudian menyusul Maria Antoinette. Perancis di bawah pemerintahan revolusioner membentuk negara, dengan tentara milisi dipimpin Napoleon Bonnaparte yang bersemboyan liberte, egalite, dan fraternette yang diabadikan pada warna bendera biru-putih-merah , sementara itu rakyat terus mengobarkan revolusi, mereka menyanyikan lagu Merseillaise menjadi lagu nasional sekarang. Dalam perjalanan revolusi, Napoleon Bounaparte menjadi “sang Penyelamat”, menyelamatkan Perancis dari gempuran negara-negara berkoalisi, bahkan oleh rakyat kemudian beliau diangkat menjadi kaisar. Pada perang koalisi VI, tahun 1814, Perancis dikalahkan oleh pasukan koalisi dan Napoleon dibuang ke pulau Elba. Pada tahun 1815 Napoleon meloloskan diri dan terjadi perang koalisi ke VII, akhirnya Perancis dapat dikalahkan kembali dan Napoleon dibuang ke pulau St. Helena. Revolusi Perancis membawa pengaruh yang sangat luas , secara politis lahirnya paham-paham baru seperti liberalism, demokrasi, dan nasionalisme sebagai perkembangan dari semboyan revolusi liberte, egalite, dan fraternette. Secara ekonomis, penghapusan sistem ekonomi feodalis, terjadinya industrialisasi di Eropa akibat bloc kade ekonomi Inggris oleh Napoleon, dan Inggris kehilangan pasar di Eropa. Revolusi Perancis tidak hanya membawa pengaruh besar di daratan Eropa tetapi juga telah meluas ke berbagai benua hingga ke Indonesia. Pendapat mengenai Revolusi Perancis Perancis merupakan negeri yang lain daripada yang negeri lain. Perjuangan kelas historis berakhir sebagai penentu, yang secara konsekuen mewujudkan garis-garis besar bentuk politik yang berubah-ubah. Pada zaman pertengahan, Perancis dahulu adalah negeri teladan dalam hal monarki yang bersatu dan bersandar pada pangkat-pangkat sejak zaman Pencerahan ; namun Perancis kemudian menghancurkan feodalisme pada waktu revolusi besar. Perjuangan proletariat yang bangkit menentang borjuasi yang berkuasa secara tajam, dan akurat. Pada suatu negara tidak akan terjadi peperangan, bila dalam negara tersebut ada keselarasan dan saling keterbukaan antara raja atau pemimpinnya dengan rakyatnya. Mereka saling bekerja sama untuk membangun negaranya menjadi negara yang maju. Demikianlah artikel dari mengenai Revolusi Perancis Pengertian, Sejarah, Penyebab Terjadinya, Berakhirnya, Pendapat, dan Pengaruh Terhadap Indonesia, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

berikut ini yang bukan merupakan penyebab revolusi perancis adalah